Pembuatan pondasi beton bertulang dari persiapan hingga pengecoran secara umum meliputi:
1. Persiapan Awal
Survey Lokasi: Pastikan tanah cukup kuat dan stabil.
Gambar Rencana: Ikuti gambar struktur dari perencana (arsitek/insinyur sipil).
Pembersihan Lahan: Bersihkan dari semak, batu, atau sampah.
Pematokan & Bowplank: Untuk menandai posisi pondasi sesuai desain.
2. Galian Tanah
Gali sesuai ukuran pondasi (lebar & kedalaman tergantung jenis pondasi: dangkal, tapak, atau dalam).
Pastikan dasar galian rata dan padat.
3. Pemasangan Bekisting
Buat bekisting (cetakan) dari papan kayu atau multipleks, sesuai bentuk pondasi.
Pastikan bekisting kuat dan tidak bocor saat pengecoran.
4. Pemasangan Tulangan (Besi Beton)
Gunakan besi sesuai gambar kerja (misal: Ø12, Ø10).
Hubungkan dengan kawat bendrat.
Beri spacer dan tumpuan agar besi tidak menempel langsung ke tanah atau bekisting.
Pasang sengkang (stirrup) untuk memperkuat struktur.
5. Pengecoran Beton
Gunakan beton ready mix atau aduk manual (komposisi umum: semen:pasir:kerikil = 1:2:3 + air).
Tuang secara merata dan bertahap.
Gunakan vibrator beton untuk menghindari rongga udara (void).
Ratakan permukaan dan tunggu mengeras (24-48 jam awal untuk setting awal).
6. Perawatan Beton (Curing)
Siram air secara berkala minimal 7 hari agar beton tidak cepat retak.
Tutup dengan karung basah, plastik, atau geotekstil untuk menjaga kelembapan.
Catatan Tambahan:
Kualitas bahan harus baik (semen segar, pasir bersih, kerikil keras).
Pekerja harus paham teknik pengecoran dan pembesian.
Pengawasan dari teknisi atau pengawas lapangan penting untuk kualitas akhir.